- 7 February 2023
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB karena investor memburu harga murah setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat memicu aksi profit taking perkan lalu.
Mengutip dari Antara, Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terkerek 0,15 persen menjadi US$1.879,50 per ounce. Harga emas berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari tiga minggu dan jatuh 2,7 persen minggu lalu mencatatkan minggu terburuknya dalam tujuh bulan.
Namun demikian, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi kenaikan emas.
Pasar sekarang menunggu lebih banyak isyarat ekonomi dari diskusi dengan Ketua Jerome Powell di Economic Club of Washington D.C. pada Selasa waktu setempat. Setiap komentar tentang data tenaga kerja baru-baru ini dan jalur inflasi akan diawasi dengan ketat.
Para pelaku pasar juga menunggu Presiden AS Joe Biden yang akan menyampaikan pidato kenegaraannya pada Selasa malam.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 16,8 sen atau 0,75 persen, menjadi ditutup pada 22,237 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 5,70 dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup menetap pada 974,60 dolar AS per ounce.
Data ekonomi yang membaik tersebut membantu minat beli pasar terhadap dolar AS dan menekan minat pasar pada logam emas. Walau rencana The Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi dapat membantu menopang harga emas menguat,” ungkap Analis MIFX Faisyal dalam riset, Senin (6/2/2023).
Dolar AS juga berbalik menguat setelah anjlok ke level terendahnya sejak April 2022 karena adanya ekspektasi pelaku pasar bahwa The Fed akan segera mengendalikan laju kenaikan suku bunga. Data tersebut memacu ekspektasi bahwa pembuat kebijakan Federal Reserve tak akan punya banyak pilihan selain mempertahankan suku bunga tinggi untuk memerangi inflasi.
MIFX memperkirakan sentimen data tenaga kerja AS masih berpeluang menopang naik dolar AS, sehingga harga emas masih mungkin tertekan di tengah minimnya data ekonomi penggerak.
“Tetapi dengan aksi beli kembali berlanjut, harga emas bisa naik ke atas level US$1.885, dan aksi beli berpotensi menopang harga emas kembali ke atas level US$1.900,” paparnya.