- 11 May 2023
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas melemah setelah pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS). Inflasi memang melandai sesuai ekspektasi tapi tidak secepat keinginan pelaku pasar.
Pada perdagangan Rabu (10//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.029,51 per troy ons. Harganya melandai 0,23%.
Pelemahan ini memperpanjang tren positif emas yang menguat pada dua hari perdagangan sebelumnya.
Emas mulai menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan Kamis (11/5/2023) pukul 07:10 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di posisi US$ 2.032,04 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,12%.
Harga emas melandai setelah pengumuman inflasi AS. Inflasi pada April mencapai 4,9% (year on year/yoy) lebih rendah dari ekspektasi ekonom sebesar 5% juga dari Maret 2023 yang tercatat 5%.
Namun, inflasi justru meningkat bila dilihat dari bulan sebelumnya atau secara month to month (mtm). Inflasi pada April tercatat 0,4% (mtm), jauh lebih tinggi dibandingkan Maret (0,1%).
Analis pasar senior Oanda, Ed Moya mengatakan ke depannya inflasi masih akan terus menurun, tetapi untuk mencapai 2% akan cukup sulit.
“Inflasi seharusnya terus menurun dalam beberapa bulan ke depan, tetapi untuk mencapai 2% lagi akan cukup sulit melihat pasar tenaga kerja yang kuat,” kata Moya sebagaimana dilansirCNBC International, Rabu (11/5/2023).
Pada Jumat malam lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang April perekonomian Amerika Serikat mampu menyerap 253.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls). Angka tersebut jauh lebih tinggi dari estimasi Wall Street sebanyak 180.000 orang.
Moya menambahkan masih tingginya inflasi (mtm) serta panasnya pasar tenaga kerja AS menunjukkan jika investor melihat masih ada kemungkinan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga.
“Masih ada risiko jika The Fed kan menaikkan suku bunga lebih lama. Emas baru akan melonjak jika tanda pemangkasan suku bunga memang sudah nyata,” tutur Moya.