- 3 October 2023
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global berpotensi melanjutkan pelemahan hari ini, setelah mencatat penurunan tajam selama enam hari beruntun. Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas kemarin tercatat turun US$20,71 ke US$1.827,70 per troy ons. Dalam enam hari perdagangan harga emas tercatat anjlok US$97,53 dan saat ini berada di level terendah sejak 9 Maret lalu. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang berencana menaikkan suku bunga lagi membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (treasury) naik tajam. Treasury tenor 10 tahun kemarin mencapai 4,7 persen, tertinggi dalam 26 tahun terakhir. “Emas dan treasury sama-sama dianggap sebagai aset aman [safe haven]. Bedanya, treasury memberikan imbal hasil, sementara emas tidak. Ketika yield treasury naik, maka emas menjadi kurang menarik,” tulis analis Monex, Selasa (3/10/2023).
Dari data luar negeri, indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS Global S&P pada September meningkat menjadi 49,8 dari 47,9 pada Agustus. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan 48,9. Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja AS pada proyek konstruksi naik 0,5 persen pada Agustus menjadi 1,98 triliun dolar AS. Para ekonom sebelumnya memperkirakan belanja konstruksi meningkat 0,6 persen pada Agustus.