- 13 June 2022
- Posted by: admin-abikb
- Category: Tak Berkategori
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berpeluang melanjutkan penguatan di tengah lonjakan inflasi global. Namun, investor juga masih mewaspada peluang kenaikan suku bunga acuan yang menekan harga emas.
Pada perdagangan Senin (13/6/2022) pukul 08.21 WIB, harga emas spot turun 0,17 persen atau 3,15 poin menjadi US$1.868,45 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Agustus 2022 melemah 0,13 persen atau 2,4 poin menuju US$1.873,1 per troy ounce.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan kekhawatiran ancaman inflasi yang terus meningkat berpeluang menopang harga emas bergerak naik. Pekan lalu, rilis data inflasi AS mencapai 8,6 persen pada Mei 2022, level tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
“Pagi ini, harga emas berpeluang dibeli untuk menguji level resistance US$1.885 selama harga tidak mampu menebus level support US$1.870,” papar Monex.
Namun, penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpeluang memicu aksi jual terhadap harga emas menguji level support selanjutnya US$1.862.
Level Support: 1870 – 1866 – 1862
Level Resistance: 1878 – 1881 – 1885
Dari dalam negeri, harga emas 24 karat yang dijual di Pegadaian pada hari ini, Senin (13/6/2022) terpantau stagnan baik untuk cetakan UBS maupun Antam.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp567.000.
Sementara itu, emas UBS dengan ukuran yang sama dijual pada harga Rp523.000. Harga kedua cetakan tersebut sama dengan harga kemarin, Minggu (12/6/2022).