- 18 October 2022
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini mengalami penguatan dengan menembus level support US$1.650 ditopang oleh penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Dikutip dari Antara, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 0,92 persen, menjadi US$1.664,00 dolar AS per ounce. Harga emas menemukan dukungan tambahan karena The Fed New York melaporkan Senin (17/10/2022) bahwa indeks kondisi bisnis Empire State, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian New York, turun 7,6 poin menjadi negatif 9,1 pada Oktober. Ini adalah pembacaan negatif ketiga berturut-turut.
Namun emas masih tetap berada di bawah tekanan karena pasar mengkhawatirkan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed). Pasar memperkirakan peluang hampir 100 persen bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk bulan ketiga berturut-turut pada November. Kenaikan tersebut akan menempatkan suku bunga AS di sekitar 4,0 persen, level tertinggi sejak akhir 2007. Tren ini juga sebagian besar melemahkan daya tarik safe haven logam kuning, meskipun prospek ekonomi global terus memburuk. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 64,8 sen atau 3,59 persen, menjadi ditutup pada 18,719 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 18,70 dolar AS atau 2,09 persen, menjadi ditutup pada 913,6 dolar AS per ounce.