- 16 March 2023
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (15/3/2023) waktu setempat, setelah setelah jatuh dari level tertinggi enam minggu di sesi sebelumnya, imbas kekhawatiran investor atas krisis perbankan tetap bertahan dan data inflasi AS yang beragam membuat beberapa ketidakpastian atas sikap Federal Reserve pada kebijakan moneter.
Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, naik 20,40 dolar AS atau 1,07 persen menjadi ditutup pada 1.931,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.942,50 dolar AS dan terendah di 1.889,50 dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, emas berjangka tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,29 persen menjadi 1.910,90 dolar AS pada Selasa (14/3/2023), setelah melambung 49,30 dolar AS atau 2,64 persen menjadi 1.916,50 dolar AS pada Senin (13/3/2023), dan melonjak 32,60 dolar AS atau 1,78 persen menjadi 1.867,20 dolar AS pada Jumat (10/3/2023).
Menyusul kegagalan beberapa bank regional di Amerika Serikat, saham Credit Suisse anjlok lebih dari 20 persen selama jam perdagangan, memicu kembali kekhawatiran tentang penularan sektor perbankan AS yang mendunia.
Kekhawatiran gejolak perbankan global meningkat, mendorong investor untuk mengantisipasi perubahan kebijakan dari Federal Reserve, yang mendukung emas.
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (15/3/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS yang disesuaikan secara musiman untuk permintaan akhir turun 0,1 persen pada Februari, berlawanan dengan ekspektasi pasar akan kenaikan sebesar 0,3 persen.
Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, turun 18,8 poin menjadi negatif 24,6 pada Maret, padahal para ekonom memperkirakan pembacaan negatif 5,0.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS turun 0,4 persen menjadi 698 miliar dolar AS pada Februari, turun dari angka revisi 701 miliar dolar sebulan sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 15,80 sen atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 21,882 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April melemah 27 dolar AS atau 2,71 persen, menjadi menetap pada 970,30 dolar AS.
Senada, Monex Investindo Futures dalam riset hariannya menyebutkan, Harga emas bergerak naik pada hari Rabu (15/3) seiring pasar yang mempertimbangkan kejatuhan saham Credit Suisse yang memicu ketakutan terhadap sektor perbankan dan merusak minat pasar terhadap aset berisiko.
Saham-saham bank-bank Eropa kembali berada di bawah tekanan, dengan saham Credit Suisse anjlok setelah investor terbesar mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat membantu bank Swiss tersebut dengan lebih banyak bantuan keuangan.
Harga emas telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan pada hari Senin seiring pasar yang mencemaskan gejolak di sektor perbankan yang memicu keyakinan pasar bahwa The Fed bahkan mungkin akan berikan jeda pada siklus kenaikan suku bunga.
“Namun, pada saat ini kenaikan harga emas terbatas seiring dolar AS juga menguat dengan pasar mempertimbangkan prospek langkah selanjutnya dari Federal Reserve AS pasca perilisan data inflasi AS yang masih menunjukkan di level tinggi dengan para pelaku pasar memperkirakan 57.9% peluangnya The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan 21-22 Maret, dan 42,1% peluangnya untuk suku bunga bertahan di level saat ini” jelas Monex dalam publikasi riset, Kamis (16/3/2023).