- 10 July 2023
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global hari ini berpeluang menguat di tengah prospek melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas berakhir naik US$14,77 di level US$1.925,53 pada perdagangan Jumat (7/7/2023) karena dipicu oleh sentimen melemahnya dolar AS dibalik perilisan data nonfarm payroll (NFP) AS yang hasilnya pesimis. Hal ini memicu keraguan pasar terhadap laju kenaikan suku bunga The Fed di luar bulan Juli 2023.
“Dolar AS melemah seiring pasar yang mempertimbangkan data dari departemen tenaga kerja AS yang menunjukkan nonfarm payroll angkanya di bawah estimasi pasar pada bulan lalu dengan hanya menambahkan 209.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian, ini adalah pertama kalinya dalam 15 bulan terakhir,” tulis riset Monex, Senin (10/7/2023).
Selain itu, angka NFP pada Mei dan April juga direvisi turun yang cukup besar. Hal tersebut menunjukkan mulai dinginnya pasar tenaga kerja.
Saat ini pasar memperkirakan 70 persen peluang The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga pada September setelah diperkirakan mereka akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan ini.
Menutu Monex, pada perdagangan sesi Asia, harga emas hari ini berpeluang bergerak naik di tengah outlook melemahnya dolar AS lantaran pesimisnya data tenaga kerja AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi buy pada komoditas emas:
Entry Price: US$1.923,70 – US$1.927,70
Level Support 1: US$1.921,26
Level Support 2: US$1.915,32
Level Resistance 1: US$1.929,22
Level Resistance 2: US$1.934,66