Beli atau Tahan? Ini Perkiraan Harga Emas Sampai Akhir Tahun

Ilustrasi emas batangan – Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali anjlok ke zona merah setelah data perekonomian Amerika Serikat menunjukkan capaian optimistis dan membuat nilai USD terangkat.

Harga emas mengalami tekanan dan diperdagangkan di zona US$1.750 per troy ounce pada penutupan perdagangan Jumat (17/9/2021). Adapun, harga emas Comex tercatat ditutup merosot 5,30 poin atau 0,30 persen ke US$1.751 per ons. Di pasar spot, harga emas spot mencapai penguatan tipis 0,57 poin atau 0,03 persen ke US$1.754 per troy ounce.

“Hal ini disebabkan oleh penguatan dolar AS atas data ekonomi AS yang optimistis,” tulis Tim Riset Indonesia Commodity Derivative Exchange (ICDX) melalui riset harian, dikutip Minggu (19/9/2021).

Rilis data retail sales AS mengalami pertumbuhan yang cukup baik pada periode sebelumnya. Kenaikan pertumbuhan penjualan ritel tersebut berhasil membuat kinerja dolar AS berada di zona hijau dan membuat harga emas sedikit melemah.

Rilis data retail sales tersebut, sekaligus membuat harapan terhadap potensi pengetatan kebijakan moneter AS kembali meningkat.

“Namun demikian, fokus perdagangan juga masih menantikan isu lanjutan yang dapat disajikan pada pertemuan The Fed pada pekan depan,” imbuh tim riset ICDX.

Tekanan harga emas yang terjadi, membuat harga emas bergerak tertekan dan menguji zona support yang berada di areal US$1750, sementara resistens terdekatnya berada di areal US$1.775.

ICDX memproyeksikan level resistens harga emas terjauhnya pada tahun ini berada di sekitar US$1.785 – US$1.800. Sedangkan untuk support terjauhnya berada di kisaran US$1.740 hingga US$1.725 per ons.



Leave a Reply