- 11 November 2022
- Posted by: admin-abikb
- Category: News Feed
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Kamis (10/11/2022) karena data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan membuka peluang The Fed tidak terlalu agresif mengerek suku bunga lanjutan.
Harga emas berbalik menguat tajam dari sesi sebelumnya menjadi bertengger di atas level psikologis baru US$1.750 per ounce, puncak tertinggi 11 minggu, di didorong data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, mengutip Antara.
Harga emas Comex kontrak paling aktif Desember melonjak US$40 atau 2,33 persen menjadi ditutup pada US$1.753,70 per ounce. Harga emas ditutup pada penyelesaian tertinggi sejak 25 Agustus setelah mencapai tertinggi sesi di US$1.757,20.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (10/11/2022) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober AS naik 0,4 persen bulan ke bulan, lebih rendah dari 0,6 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dan meningkat 7,7 persen tahun ke tahun, dibandingkan dengan 8,2 persen tahun lalu.
Data historis menunjukkan itu menjadi pembacaan tahunan terendah untuk inflasi sejak Januari. Sebelum Oktober, baik Gedung Putih maupun pembuat kebijakan ekonomi di Federal Reserve (Fed) telah berjuang untuk menahan inflasi, karena angka tahunan untuk IHK mencapai tertinggi empat dekade 9,1 persen pada Juni.
Untuk mengendalikan inflasi, The Fed telah menambahkan 375 basis poin ke suku bunga sejak Maret melalui enam kenaikan suku bunga. The Fed, yang mengeksekusi empat kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, sedang mempertimbangkan kenaikan 50 basis poin pada Desember.
Indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah mundur, karena kenaikan yang lebih kecil dari perkiraan dalam data inflasi AS. Data tersebut juga memicu harapan bahwa Federal Reserve dapat menurun ke kecepatan kenaikan 0,5 poin pada Desember.
Harga emas menemukan dukungan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (10/11/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS naik 7.000 menjadi 225.000 dalam pekan yang berakhir 5 November.
Sementara itu, Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan sentimen melemahnya dolar AS dibalik perilisan data CPI AS yang lebih rendah dari estimasi serta pernyataan Fed Harker yang cenderung dovish berpotensi menopang kenaikan harga emas.
“Peluang trading emas hari ini, harga emas spot berpeluang dibeli untuk menguji level resistance US$1.770 selama harga bertahan di atas level support US$1.740,” papar Monex dalam risetnya.
Namun, penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpeluang memicu aksi jual terhadap harga emas menguji level support selanjutnya US$1.735.
Level Support: 1748 -1740 – 1735
Level Resistance: 1759 – 1765 – 1770
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.