Harga Emas Terbang Hampir 3%, Masa Kegelapan Berakhir?

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas bersinar terang menyambut kabar gembira inflasi Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Kamis (10/11/2022), harga emas menyentuh US$ 1.754,86 per troy ons. Harga tersebut terbang 2,84%.

Sementara pada Jumat (11/11/2022) pukul 06:31 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di posisi US$ 1.753,23 per troy ons. Harga sang logam mulia melandai tipis 0,09%. Wajar saja, dengan kenaikan tajam, tentunya terjadi koreksi. 

Kendati melemah, harga tersebut masih berada di level tertingginya sejak 25 Agustus 2022 atau 2,5 bulan terakhir. Dalam beberapa hari terakhir, harga emas memang biasanya melandai di pagi hari tetapi kemudian melesat pada penutupan perdagangan.

Performa gemilang emas dalam sepekan terakhir memang terbilang luar biasa. Sejak Jumat pekan lalu, atau dalam sepekan, harga emas sudah melonjak 4,34% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melesat 5,3% sementara dalam setahun masih anjlok 5,8%.

Sejak Jumat pekan lalu, emas juga sudah pernah menguat tajam tiga kali yakni 3,13% sehari pada Jumat pekan lalu, sebesar 2,26% sehari pada Selasa pekan ini, dan 2,84% sehari kemarin.

Melesatnya emas tidak bisa dilepaskan dari kabar baik inflasi AS. Inflasi AS tercatat 0,4% ((month-to-month/mtm) dan 7,7%(year-on-year/yoy). Inflasi tersebut lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi AS akan menyentuh 0,6% (mtm) dan 7,9% (yoy).

Inflasi AS yang menyentuh 7,7% (yoy) adalah yang terendah sejak Januari 2022.

Melandainya inflasi AS semakin menguatkan harapan jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan.  Terlebih, tingkat pengangguran AS juga naik ke 3,7% pada Oktober.

“Saat inflasi melandai tentu saja ada harapan The Fed akan melonggarkan kebijakan. Tekanan terhadap emas yang sangat berat dalam beberapa bulan terakhir pun mengendur. Emas kini siap merangkak naik,” tutur David Meger, analis High Ridge Futures, dikutip dari Reuters.

Senada, analis OANDA, Edward Moya, juga memperkirakan “masa gelap” emas mungkin berakhir dengan melandainya inflasi AS. Harga emas diperkirakan akan terus naik hingga menembus level psikologi US$ 1.800 per troy ons.

“Pelaku pasar kini percaya diri jika The Fed akan melonggarkan kebijakan dan kebijakan ketat akan berakhir pada Maret tahun depan. Kondisi ini memberi jalan bagi emas untuk terus menguat,” tutur Moya.