Dolar AS Kompak Bikin Rontok Mata Uang Asia, Rupiah Ditekuk ke Rp 15.650

Jakarta – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih menguat terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam naik 2 poin (0,01%) ke level Rp 15.650.
Dikutip dari data RTI, Senin (21/11/2022), pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di level tertingginya pada Rp 15.667 dan terendahnya Rp 15.631.

Dolar AS juga menguat terhadap mata uang Asia lain, seperti yuan China, yen Jepang, dan dolar Singapura. Penguatan tertinggi dolar AS terjadi pada yuan China sebesar 0,035 poin (0,48%) ke level 7,1/

Sedangkan pergerakan mata uang Paman Sam terhadap yen Jepang bertambah 0,07 poin (0,05%) ke level 140. Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap dolar Singapura naik 0,0046 poin (0,33%) ke level 1,3.

BI Naikkan Bunga Acuan
Sebagai informasi, BI menaikkan bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Lalu suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,5% dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.

“Kemudian untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat,” ujar Perry dalam konferensi pers, Kamis (17/11/2022).