Setelah Ambruk 4%, Harga Emas Perlahan-Lahan Bangkit

Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas pelan-pelan mulai naik setelah hancur pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Senin (6/2/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.867,36 per troy ons. Harga sang logam mulia naik 0,1%.

Kenaikan tersebut membalikkan tren negatif emas yang melemah pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Dalam dua hari tersebut, harga emas bahkan ambruk 4,35%.

Harga emas juga masih menguat pada perdagangan pagi hari ini. Pada Selasa pagi (7/2/2023) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot di posisi US$ 1.867,53 per troy ons. Emas menguat tipis 0,009%.

 

 

Phillip Streible, analis dari Blue Line Futures mengatakan pada akhirnya emas akan menjadi pilihan investor sebagai aset aman. Karena itulah harga emas kembali naik.

“Trader akan melihat emas sebagai aset safe-haven dan akan kembali membelinya,” tutur Streible, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan salah satu faktor penopang emas adalah masih tingginya kepercayaan pasar jika bank sentral Amerika serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan agresivitasnya.

Sebagai catatan, emas anjlok pada Jumat setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) keluar. Tingkat pengangguran AS pada Januari 2023 tercatat 3,4%, terendah sejak 1969. Tingkat pengangguran juga lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 3,6%.

Rendahnya tingkat pengangguran di AS menunjukkan ekonomi mereka masih kencang dan pasar tenaga kerja masih panas. Kondisi ini bisa membuat The Fed kembali memberlakukan kebijakan hawkishnya.